Friday, August 16, 2013


sebagai gelincir puisi dari mataku
terimalah dengan sepenuh jiwa
agar tiada lagi rasa takut dan kecemasan
terimalah dengan peluk dan dekap
hingga kau rasakan degup jantungku
menyeru namamu sepenuh jiwa
menyerumu sepenuh cinta
menyerumu sepenuh semesta
diriku yang terhuyung
dengan segala luka di dada
memahat huruf dengan jemari hingga
bergelincir puisi dari mataku
bergelincir di tebing pipi
menelusuri peta-peta rahasiamu