semestinya kamulah rumahku
tempatku menyimpan keluh
meletakkan nyaman dalam keranjang cinta
menutup mata dari penat dunia
sepatutnya kamulah denyut nadiku
berdenyar di seluruh ruas tubuh
saat kita memainkan melodi kesunyian
dalam perjumpaan tubuh penuh keringat
"kita dalam irisan yang berbeda", tuturmu kelu
dan selembar daun menguning hinggap di beranda berdebu